Monday, January 20, 2014

Jejak Bukan Petualang di Ketapang

Petualangan saya di Kota Ketapang sebetulnya sudah berakhir, dan dimulai sejak bulan Juni 2013 silam. Tapi, rasanya baru sekarang mendapatkan momen yang tepat untuk membagikannya di blog ini. Foto - foto ini sebetulnya foto survey untuk keperluan pekerjaan saya, tapi berhubung tidak semua foto digunakan untuk laporan, di buang sayang pula, baiknya post di blog saja :). Mari kita mulai.

Dimana sih Ketapang?
Ketapang di Provinsi Kalimantan Barat
Kabupaten Ketapang terletak di bagian paling selatan Provinsi Kalimantan Barat, sekaligus merupakan kabupaten terluas di Kalimantan Barat. Luasnya mencapai 31.588 km2 atau seluas 21,28% dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Wilayah seluas ini hampir menyamai luas Provinsi Jawa Tengah yang memiliki luas 32.548 km². 

Wilayah seluas ini hanya dihuni oleh 448.779 jiwa penduduk, dan hampir 1/4 nya berada di ibukota kabupaten yakni Kota Ketapang yang meliputi kecamatan Delta Pawan, Benua Kayong dan Muara Pawan. Kepadatan penduduk dibandingkan luas wilayah di ibukota kabupaten paling tinggi mencapai 2.475 jiwa/km², kepadatan penduduk paling rendah di beberapa kecamatan mencapai 2 jiwa/ km². 



Ada Apa di Ketapang?


1. Taman Nasional Gunung Palung
Anda Memasuki Taman Nasional Gunung Palung!

2. Potensi Pertambangan dan Perkebunan

Salah Satu Kebun Sawit di Ketapang

3. Perlindungan Orang Utan
Salah Satu Pusat Rehabilitasi Orang Utan. Kalau Anda jeli sedikit, di dalam bangunan itu ada orang utan yang sedang memandang ke arah kamera. 

4. 2 (dua) Pelabuhan Nasional dan Rencana Pembangunan Kawasan Industri
Pelabuhan Kendawangan
Dengan apa ke Ketapang?

Saya dan kawan - kawan menggunakan kapal, dengan harga tiket sekitar 180 ribu-an berangkat dari pelabuhan Senghie Pontianak, Pukul 9.00 pagi. Perjalanan kami memakan waktu sekitar 6 jam melewati Sungai Kapuas, melayari Selat Karimata dan akhirnya berlabuh di pelabuhan yang berada di Sungai Pawan. Alhamdulilah, saat itu laut sedang tenang jadi saya aman dari mabuk laut :). Dan saya berharap itu sebagai perjalanan pertama dan terakhir saya menggunakan kapal menuju Ketapang. Karena selanjutnya lebih baik lewat udara saja, cukup 30 menit, fliiiiwww....sampelah kita ke Ketapang. 
Pelabuhan Sukabangun, Ketapang (dan yang dibelakang orang - orang ini adalah kapal yang kami tumpangi_heu, ga dapat foto kapal full body)

Kesan Pertama begitu menjejakkan kaki di Ketapang?
Pertama kali menjejakkan kaki ke Ketapang tepatnya ibukota Kabupaten Ketapang, saya cukup kagum dengan daerah ini. Saya yang biasanya hanya menyusuri Sambas- Singkawang - Pontianak, melihat sesuatu yang berbeda. Oh mak, rumah disini besar - besar kali, halamannya juga luas, bahkan banyak juga yang tidak berpagar.  Cukup menandakan penduduk disini sejahtera. Mencari rumah 'kecil' cukup sulit, apalagi di pusat kotanya. 

Dari seorang kawan yang pernah tinggal disini pada tahun 2002, katanya pada era hasil hutan 'berjaya' orang - orang di sini banyak yang ikut dalam bisnis logging  yang menjanjikan. Dengan 'kekayaan' itu, mereka membeli kapling tanah yang luas dan membangun rumah yang besar pula. Yah, itu katanya. 

Penampakan Rumah di Kota Ketapang


Jadi, ga ada rumah - rumah kecil nih di Ketapang? Tidak juga. Tugas saya dan kawan - kawan kala itu adalah mencari, dimana permukiman yang tidak sebesar dan serapi ini, yang perlu 'pertolongan'. Dan, kami menemukannya. Tidak banyak, dan tidak luas. Tapi, entah kenapa pemerintah butuh waktu cukup 'lama' untuk menuntaskan 'pertolongannya'. 



Rumah di Pinggir Sungai Pawan, Ketapang

Sedang Blusukan bersama pejabat Pemda dan Pak Lurah, tentu saja saya yang paling cantik di antara Bapak - Bapak ini :))

Masalahnya?
Sejauh ini, dengan keterbatasan saya melihat beberapa wilayah di Kalbar...Ketapang adalah salah satu daerah yang memiliki potensi SDA besar, juga membutuhkan 'cost' pembangunan infrastruktur yang cukup mahal dengan sebaran penduduknya yang 'menclak- menclok' dan wilayah yang luas. Entah karena 'kekayaan' Ketapang kurang untuk mendanai pembangunannya atau kapasitas pengelolaan pemerintahan dan pembiayaan pembangunan yang perlu dipertanyakan? Entahlah. Ini perlu analisis ahli ekonomi pembangunan, bukan saya si analis jadi - jadian. Hehehe.

Ini dokumentasi perjalanan saya menuju Kendawangan (yang batal karena jalan rusak) dan perjalanan menuju Sandai (yang juga terhenti di Sei. Kelik karena kondisi jalan juga). 

Dalam Perjalanan ke Kendawangan, ada keramaian

Rupanya ada 2 kendaraan dari arah berlawanan yang 'terperosok' di jalan indah ini. Batal deh ke Kendawangan
Perjalanan ke Sandai -Tiada yang tahu, dalamnya 'samudera' dibelakang kami

terperosok di jalan ini, musim hujan dengan mobil non 4 x4 adalah petaka, untungnya ada kayu - kayu penyelamat jalan sementara yang disebut: "PITING"
ku melihat tenda biru, bukan pernikahan, tapi semacam loket 'tol' atas penggunaan PITING

yeah, mari membayar jasa melewati 'PITING'
 kalau jalan - jalan ini diperbaiki, maka keluarga ini tidak mendapat penghasilan 'tambahan'
setidaknya, dalam 5 jam perjalanan kami bertemu jalan mulus, walau sebentar

Bonus 5 jam offroad, pemandangan indah yang entah dimana tepatnya

di Sei. Kelik, sudah sore dan kami tidak punya waktu untuk bermalam di Sandai. Batal lagi ke Sandai. Ah Galau!
Akhirnya meminta pertolongan seorang kawan dari kawan yang tinggal di Sandai untuk memotret kondisi di sana. 
Kondisi Jalan di Pasar Sandai yang adalah pusat 'kota'


Jembatan Sandai
Ya, masih ditemukan 'helikopter' di Sandai, yang secara ekonomi sudah mengarah menjadi kawasan urban. 

Masih banyak cerita saya tentang Ketapang, satu diantara daerah yang sangat saya sayangkan karena potensi SDA nya tidak berbanding linier dengan kondisi infrastrukturnya. Saya hanya menjejaki sedikit wilayahnya saja, tapi entah kenapa begitu banyak yang ingin saya ceritakan. Apalagi, saya jarang menemukan blogger yang bercerita tentang Ketapang dengan foto selengkap yang saya paparkan pada tulisan ini :)). 

Dan perlu diketahui, tulisan ini berdasar rasa cinta pada Ketapang. Saya bahkan belum pernah bercerita tentang Tanah lahir saya, Sambas. He he he :D

Lain kali saya akan cerita tentang wisata di Ketapang, juga cerita  - cerita legenda dari daerah ini. Hmm, mungkin juga sedikit catatan pribadi selama 7 (tujuh) bulan ber-proyek di sini. Jadi nantikan postingan dengan judul 'Jejak Bukan Petualang di Ketapang 2' ya :).

- tiech -



Bagikan

Jangan lewatkan

Jejak Bukan Petualang di Ketapang
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.