Tuesday, April 11, 2017

Di Tengah Perjalanan

Hujan di ibukota. Aku baru saja keluar dari sebuah kantor, menyelesaikan pekerjaan. Saatnya kembali ke Bandung. Matahari sudah terbenam ketika aku hendak pulang. Hujan turun deras. Beberapa ruas jalan raya tergenang air.
Kendaraan berbondong - bondong keluar dari Jakarta. Menembus genangan yang semakin meninggi di jalan raya. Suara klakson bersahut - sahutan. Amarah dan rutukan berpadu dengan deras hujan.
Aku, berada di antaranya. Duduk, tepekur melihat rumitnya kehidupan. Kendaraan yang melintang tak berarah, motor - motor dan pengemudinya yang memenuhi persimpangan. Sebagian berteduh dari hujan, sebagian lagi tak peduli dengan terjangan deras hujan dan genangan. Mungkin sudah terlanjur basah.
Aku masih duduk di belakang supir. Lelah melihat carut marut kota, aku kembali membaca teks dari berbagai ruang chat. Mencoba menulis, sesuatu yang berguna. Belajar tak menghakimi tulisan sendiri, sebelum menyelesaikan. Belajar mencari celah diantara kesibukan. Belajar memenuhi janji pada diri sendiri. Terseok - seok memenuhi tuntutan diri. Aku sudah deklarasi, akan menyelesaikan satu tulisan hari ini.
Sisi gelapku mengatakan mustahil menyelesaikan tulisan, sisi terangku mengajakku berjuang. Sempat muncul tanya, mengapa aku menempuh hidup yang seperti ini. Merepotkan diri sendiri. Sebentar mengurus pekerjaan,  kepanitiaan, dan mengurus mimpi - mimpi yang sempat diabaikan. Ingin semuanya selesai, dan aku menang.
Tapi aku telah menyatakan. Bahwa ada tujuan yang hendak aku raih. Ada perang yang hendak aku menangkan. Ada cerita yang ingin aku rangkai. Dalam susah payah dan suka cita kehidupan. Ada harga yang mau aku bayar, demi sebuah kehidupan yang berharga dan bahagia. Dan karenanya aku akan melakukan sekuatnya, sebaik - baiknya. Just do it, whatever it takes. 
#30DWC
#30DWCJilid5
#Day1

Bagikan

Jangan lewatkan

Di Tengah Perjalanan
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.