Apakah belum cukup, waktu yang sudah kuhabiskan untuk mu? Kali
ini aku tidak tahu, wujud rindu pada apakah ini? Menyelemi hatiku sendiri,
kesakitan yang tidak bisa kupahami maknanya. Apakah itu karena kau? Atau karena
kebanyakan dari kita tidak pernah memahami bahwa sebenarnya rindu itu luka.
Aku sudah tak ingin lagi peduli. Bahwa kau sudah
melupakanku. Sepenuhnya. Hanya menjadi kisah biasa dari masa remajamu. Kisah
yang lucu, cukup untuk ditertawakan.
Salahku kah, bila aku menyukaimu
lebih dari yang seharusnya? Kadang aku tak bisa mendefinisikan
rindu. Bila dulu aku merindumu dengan rasa yang tak cukup digambarkan dengan
kata. Kini aku merindukanmu yang tak nyata. Merindukan perasaan rindu itu.
Cintamu telah pergi. Aku yakin
itu. Ini hanya tentang aku. Yang mungkin telah mendewakanmu. Dan mengharapkan
engkau lah yang selamanya ada untukku. Janjimu tak akan meninggalkanku. Masih
adakah janji itu? Bahwa semuanya ini akan menjadi kisah indah untuk
kita? Salahku percaya itu. Selalu salahku.
Bagaimana
aku mengembalikan tempat yang sudah pernah kau tinggali? Agar menjadi hangat
kembali. Mengapa yang datang disana hanya orang – orang yang lebih dingin
darimu? Aku tidak ingin ruang hati ini menjadi milik orang lain. Yang bahkan
cintanya tak sebesar kamu. Yang bahkan tidak selalu ada untuk mendengarkanku.
Kamu kah yang aku inginkan?
Biarlah kisah kita tetap menjadi
kisah yang menyenangkan, sekaligus menyedihkan untuk dikenang. Biarkan buku
cerita kita tersimpan di pulau hatiku yang jauh terpencil itu.
Biarlah hatiku dingin dan membeku. Karena aku tak tahu, bagaimana mengembalikan matahari, yang telah kau bawa jauh dari aku.
_di suatu malam, di Bandung_
#30DaysWritingChallenge
#30DWCJilid5
#Day19
#Squad1
#syair
#30DWCJilid5
#Day19
#Squad1
#syair
Bagikan
Dia Kembali
4/
5
Oleh
Tiech