Selamat pagi duhai jiwa
Yang semangatnya membara
Seperti nyala mentari pagi
Yang membungkus kota
Menerangkan jiwa
Yang semangatnya membara
Seperti nyala mentari pagi
Yang membungkus kota
Menerangkan jiwa
Aku berdiri di tengah jendela
Memandang langit terbentang
Membawahi gedung-gedung menjulang
Membiarkan alam pikiran terbang
Menikmati cahaya jingga yang berpendar
Sebelum kukembalikan jiwa yang sadar
Memandang langit terbentang
Membawahi gedung-gedung menjulang
Membiarkan alam pikiran terbang
Menikmati cahaya jingga yang berpendar
Sebelum kukembalikan jiwa yang sadar
Kesadaran bahwa pagi ini berbeda
Tak ada tawa, cerita, dan huru hara
Tak ada kamu, dia, dan mereka
Tiba-tiba ruang hampa menyela
Di antara tekad yang menyala
Tak ada tawa, cerita, dan huru hara
Tak ada kamu, dia, dan mereka
Tiba-tiba ruang hampa menyela
Di antara tekad yang menyala
Sejatinya aku dalam kesendirian
Memeluk diri dan luka-luka hati
Yang tak kuingat
Memeluk diri dan luka-luka hati
Yang tak kuingat
bahkan tak sempat kukeluhkan
Bila bersama kalian
Bila bersama kalian
Kukira kebersamaaan adalah candu
Kini ruang hampaku diisi rindu
Seperti matahari yang kian meninggi
Membiarkan sinarnya memenuhi penjuru kota ini
Membuat bayang-bayang menari
Membiarkan sinarnya memenuhi penjuru kota ini
Membuat bayang-bayang menari
Ah, aku menghempas diri di kursi
Mengambil ponsel di sisi kiri
Mengambil ponsel di sisi kiri
Membaca celotehan kalian
Membuatku tergelak, kadang tersenyum tipis
Lihatlah, betapa menakjubkan
Cara hati membuat diri begini.
Membuat pagi ini, menjadi pagi kita.
Bagikan
Pagi Kita
4/
5
Oleh
Tiech