Hai, Hati
Apa bahagia sedang bersamamu?
Hai, Akal
Tidak. Aku sendiri.
lihatlah gadis ini
senyumnya merekah indah
apa sebabnya, hati?
jatuh cinta kah?
Tidak mungkin, akal!
Karena aku baik - baik saja
tak sibuk dalam rollercoaster rasa
pun tak ada kata - kata puitis
yang membuatku melankolis
Lalu mengapa gadis ini tersenyum sempurna?
Aku tak memerintahkannya
Kau yakin dia sedang tak jatuh cinta, hati?
aku yakin ini bukan jatuh cinta
sejak kapan kau bisa berlogika, hati?
logika itu milikku
Mungkin kali ini, kau bisa menjelaskannya, Akal?
Bukankah tadi kau sedang membuatnya mengingat lelaki itu?
Aku?
Mata baru saja memberiku informasi
sebuah pesan dari sang lelaki
tidak istimewa, hanya tentangnya yang berhasil menjadi juara
dari perlawanan atas dirinya sendiri
lagipula tak ada yang bisa disukai darinya
Bukan lelaki penyayang
bukan yang menggenggam tangan gadis itu di jalan
bukan yang menghangatkanmu
bukankah kau selalu menggigil duhai hati?
Tak ada satu pun yang bisa jadi alasan
untuk jatuh cinta pada lelaki itu
Tidak, Akal
Lelaki itu kadang membuatku hangat
membuatku memintamu memerintah tangan
untuk menggengam jemarinya
membuatku memintamu memerintah telinga
mendengar dengan seksama
membuatku rela berlelah - lelah
agar lelaki itu bahagia
Tapi, tak ada bunga - bunga
Tak ada romantisme dalam hujan
biarpun gadis itu berjalan berdua dengannya
debar jantung terdengar biasa
tak ada luapan rindu, luka, dan bahagia
yang bercampur baur dalam rasa
Mana mungkin itu cinta.
#30dayswritingchallenge
#tentanghati
#30dwcjilid5
#fiksi
#day9
#squad1
Bagikan
Dialog
4/
5
Oleh
Tiech