Tuesday, July 18, 2017

Discover Yourself


Waktu terbatas bisa menjadi trigger bagi orang untuk bergerak. Saya pernah mengalami suatu masa, dimana saya sibuk membandingkan diri dengan orang lain. Menghitung-hitung berapa lama waktu yang terbuang. Ada hidup yang saya inginkan, tapi saya tak tahu harus melakukan apa. Saya merasa tidak mampu, takut gagal, tidak punya bakat untuk melakukan hal-hal hebat, tidak bisa berkomitmen, dan tidak layak. Semua keyakinan ini semua membuat saya benci pada diri sendiri.  Saya bertanya-tanya, sampai kapan saya akan terjebak dalam lingkaran yang itu -itu saja. Menginginkan kehidupan yang berbeda, namun tidak melakukan apa-apa. Menghabiskan waktu hanya untuk bekerja dan mengutuk diri saja. Dan tiba-tiba waktu habis, menguap begitu saja. Kemana umur 20an saya pergi?

Saat itulah saya merasa saya perlu melakukan sesuatu. Dari share seorang kawan di grup, saya baru tahu bahwa sebuah pelatihan yang saya kira hanya untuk fresh graduate ITB, kini membuka pendaftaran. Syaratnya ternyata hanya satu usia maksimal 30 tahun. Saya memutuskan mendaftar, tanpa tahu seperti apa trainingnya. Saya mulai mencari informasi dari internet, tentang pelatihan bernama Self Insight Awareness Training (SIAware). Tidak banyak informasi tentang detail jadwalnya. Namun banyak testimoni dan tuisan blog yang membantu saya kala itu.

Dan setelah mengikutinya, saya baru mengerti, mengapa prosesnya tidak diceritakan. Karena justru disanalah serunya. Empat hari training itu sangat bermakna bagi saya. Menjadi titik balik, seperti terang sesudah gelap, sepert isakit yang menemukan penawarnya. Saya tidak hanya menemukan diri saya sendiri, menerima kekurangan diri, menghargai anugerah dan semua usaha yang sudah saya lakukan dalam hidup ini. Namun juga belajar memaafkan dan melepaskan masa lalu yang menyakitkan. Dan paling penting, disinilah saya memutuskan, berani bertindak untuk hidup saya. Di SIAware ini pula saya akhirnya bisa melihat jelas, apa yang sebenarnya saya inginkan dalam hidup. 

Selepas SIAware saya banyak mengambil keputusan dan melakukan hal-hal penting dalam hidup. Satu per satu wishlist, kini menjadi done list. Satu langkah tindakan yang saya ambil, membuka banyak pintu bagi terwujudnya harapan lain. Saya memberanikan diri mendaftar sebuah pelatihan menulis. Saya mendaftar di menit-menit menjelang pelatihan dimulai. Informasinya baru saya baca malam harinya. Kalau saya yang lama, mungkin langsung menyerah mendengar pendaftaran sudah ditutup. Namun, saya sadar, tak ada salahnya mencoba. Kalau memang sudah tutup, memang belum rejekinya. Dan ternyata mereka masih menerima pendaftaran. Resmlah saya bergabung sebagai peserta terakhir dalam sebuah program Bikin Buku Club.

Bergabungnya saya dalam club ini, membuka saya pada lebih banyak komunitas menulis, kelas online, juga berbagai event kepenulisan. Jejaring pertemanan saya dalam dunia tulis-menulis semakin meluas. Banyak ilmu yang saya dapatkan tentang kepenulisan. Padahal awalnya saya sama sekali tidak membayangkan akan aktif menulis seperti ini. Saya khawatir tulisan dihakimi, tulisan tidak bagus. 

Dulu saya hanya menatrgetkan satu buku sebelum mati. Kini saya bermimpi dapat menulis lebih banyak dan lebih lama lagi. Saya tidak pernah menyangka saya memiliki sisi diri yang seperti ini. Yang mau berjuang dan melihat kesempatan dalam setiap hal. Yang bila fokus pada potensi dan kemampuan yang dimiliki, ternyata bisa melakukan banyak hal yang bermakna dan bermanfaat bagi orang lain. Ketika saya memutuskan melakukan sesuatu yang tidak biasanya, sesuatu yang berbeda, saya menemukan sisi diri yang efektif. Seorang kawan pernah mengatakan


Hal baru = tidak nyaman = discovery 
(Indah, 2017)

Intinya, adalah ketika saya memilih melakukan hal baru, ada tantangan baru yang akan saya hadapi. Dan itu kemungkinan membuat saya tidak nyaman. Namun, justru dari berbagai pengalaman, saya belajar bahwa ketidaknyamanan itu membawa saya pada pembelajaran baru. Mengantarkan saya untuk discover my self. "Oh, ternyata aku bisa melakukan ini. Oh, ternyata aku punya kemampuan seperti itu." Yang itu belum tentu saya temukan, ketika saya melakukan hal yang sama, memilih yang nyaman saja. 

Dan satu hal, pembelajaran ini tidak akan ada habisnya selama saya masih hidup. Karena memang manusia diciptakan dengan segala potensi yang Allah berikan kepadanya. Dan ada banyak hal yang bisa dipelajari dari diri sendiri. 

So, i decided to start living the life i imagined. 
How about you?


#MyFabulous30
#Day13
#Squad8
#30DWCJilid7
 

Bagikan

Jangan lewatkan

Discover Yourself
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.